Semoga saja balapan yang membosankan di Grand Prix Catalunya kemarin tidak terulang lagi. Sebenarnya banyak yang tidak tahu kalau level talenta dan persaingan di MotoGP semakin tinggi saja. Mari kita lihat yuk data spesifiknya, biar lebih asoy!
Contohnya saja pembalap kita, Valentino Rossi yang menyelesaikan balapan dengan kondisi trek yang kurang sempurna karena turunnya hujan pada pagi hari dan gerimis pada akhir balapan, memiliki waktu total balapan 43'27"150 (Baca: 43 menit, 27 detik, 150 milidetik), padahal Rossi hanya finish di posisi kelima.
Sementara itu Casey Stoner yang pada tahun lalu mengendarai Ducati, melintasi garis finish setelah 43'27"761 dan mampu finish diposisi ketiga. Coba kita bandingkan dengan total waktu yang diperoleh Rossi, ternyata hampir sama persis bukan? Dari perbandingan tersebut bisa kita lihat bahwa Rossi sanggup memacu Desmosedici lebih cepat 611 milidetik daripada Stoner.
Coba perhatikan gambar di atas dengan seksama, Rossi masuk tikungan secara sempurna dengan kedua ban sejajar dengan racing line, sementara Stoner membuntuti Rossi dengan ban belakang sliding. Ini selalu dilakukan oleh Stoner pada saat masuk dan keluar dari tikungan agar RC212V menikung. Kelihatannya Stoner tidak memiliki istilah understeer dalam kamusnya.
Dengan majunya perangkat elektronik pastinya akan membuat level kejuaran semakin tinggi, hal ini bukan karena skill pembalap yang hampir sama, tapi karena komponen elektronik mempermudah pembalap dalam mendapatkan output mesin yang lebih lembut walaupun memutar throttle dengan kasar. Yah, inilah balapan masa kini. Sebenarnya sudah banyak pembalap yang mengeluhkan mengenai masalah komponen elektronik yang mengambil peran terlalu besar terhadap jalannya balapan. Hanya pembalap-pembalap yang hanya mengandalkan keuntungan dari elektronik tersebutlah yang cemas kalau sistem elektronik nanti akan direduksi.
Jadi apakah kita lebih senang melihat ECU (Electronic Control Unit) yang membalap ataukah pembalap itu sendiri..? Kita semua tahu jawabannya. Pasti kita ingin balapan yang seru, yang menampilkan adu skill diantara para pembalap kelas dunia.
Contohnya saja pembalap kita, Valentino Rossi yang menyelesaikan balapan dengan kondisi trek yang kurang sempurna karena turunnya hujan pada pagi hari dan gerimis pada akhir balapan, memiliki waktu total balapan 43'27"150 (Baca: 43 menit, 27 detik, 150 milidetik), padahal Rossi hanya finish di posisi kelima.
Sementara itu Casey Stoner yang pada tahun lalu mengendarai Ducati, melintasi garis finish setelah 43'27"761 dan mampu finish diposisi ketiga. Coba kita bandingkan dengan total waktu yang diperoleh Rossi, ternyata hampir sama persis bukan? Dari perbandingan tersebut bisa kita lihat bahwa Rossi sanggup memacu Desmosedici lebih cepat 611 milidetik daripada Stoner.
Coba perhatikan gambar di atas dengan seksama, Rossi masuk tikungan secara sempurna dengan kedua ban sejajar dengan racing line, sementara Stoner membuntuti Rossi dengan ban belakang sliding. Ini selalu dilakukan oleh Stoner pada saat masuk dan keluar dari tikungan agar RC212V menikung. Kelihatannya Stoner tidak memiliki istilah understeer dalam kamusnya.
Dengan majunya perangkat elektronik pastinya akan membuat level kejuaran semakin tinggi, hal ini bukan karena skill pembalap yang hampir sama, tapi karena komponen elektronik mempermudah pembalap dalam mendapatkan output mesin yang lebih lembut walaupun memutar throttle dengan kasar. Yah, inilah balapan masa kini. Sebenarnya sudah banyak pembalap yang mengeluhkan mengenai masalah komponen elektronik yang mengambil peran terlalu besar terhadap jalannya balapan. Hanya pembalap-pembalap yang hanya mengandalkan keuntungan dari elektronik tersebutlah yang cemas kalau sistem elektronik nanti akan direduksi.
Jadi apakah kita lebih senang melihat ECU (Electronic Control Unit) yang membalap ataukah pembalap itu sendiri..? Kita semua tahu jawabannya. Pasti kita ingin balapan yang seru, yang menampilkan adu skill diantara para pembalap kelas dunia.
No comments:
Post a Comment