Kali ini kita bakalan menyandingkan New Megapro dengan V-Ixion. Sebenarnya topik ini diangkat karena request dari salah satu my old friend, but I like to talk about the automotive though.
Kita bisa liat spesifikasi Megapro pada tabel di bawah ini, data berikut murni didapat dari produsen tanpa ada modifikasi sedikitpun.
Sementara, Vixion punya spek seperti di bawah ini.
Mari kita tela'ah perbandingan keduanya..
Dari sisi dapur pacu, Megapro danVixion sama-sama masih mengusung mesin bertipe SOHC (Single Over Head Chamshaft) alias kem tunggal. Namun bedanya, Vixi udah pake pendingin air (radiator) – sementara Megapro masih pake pendingin udara. Radiator bakal lebih efisien dalam proses pendinginan mesin pada kondisi statis / macet, karna hal ini gak bisa dilakukan jika hanya dilengkapi oleh pendingin udara. Megapro memiliki isi silinder 160cc, sementara Vixion hanya 150cc. Dengan spek sama, Makin besar isi silinder, pastinya makin banyak konsumsi bahan bakar dan bakalan memuntahkan tenaga yang lebih besar juga. Tapi ingat, isi silinder bukanlah segalanya! Saat ini telah berkembang sistem elektronik yang dapat mendongkrak tenaga kendaraan dengan cara mengefektifkan timing pengapian.
Diameter x langkah pada tabel di atas, bisa disimpulkan kalo konstruksi piston Megapro yang punya diameter lebih besar, bakalan ngasih torsi (momen puntir) yang bagus, sementara diameter kecil dan langkah yang lebih panjang, bikin akselerasi yang bagus di Vixion. Tapi gimanapun kalo di adu di jalanan ya tergantung skill ridernya bro. Hahaha.
Kapasitas tangki Mega lebih besar (13,2 L), Vixi cuma 12 L. Tp gak terlalu masalah, cuma beda 9%. Yang penting keduanya gak perlu harus keluar masuk SPBU buat minum.
Kompresi Vixion lebih tinggi dibandingkan Megapro. Jadi efisiensi penggunaan bahan bakarnya lebih bagus.
Dari kaki-kaki keliatan banget bedanya antara kedua motor ini, pada Megapro menggunakan velg dengan diameter yang lebih besar, yaitu 18 inci – mirip seperti ukuran RX-King – sementara pada V-Ixion menggunakan velg 17 inci. Tapi kalo pengen modif ya gampang aja koq, gak jadi masalah. Kecuali buat kamu yang sukanya ‘standar abis’, pastinya hal ini harus jadi pertimbangan.
Oya, sayangnya footstep belakang (untung pembonceng) pada V-Ixion langsung menyatu pada sasis, tidak bisa dilepas. Ini akan membuat rusak sasis apabila terjadi crash, karena footstep ini akan membengkok bersama sasis.
Harga sih gak jauh beda, untuk harga on the road Jakarta:
V-Ixion: Rp. 19,980,000
Mega Pro CW : Rp. 20,500,000
Rasanya terlalu banyak kalo mau membandingkan produk. Jadi kalo ada pertanyaan lebih lanjut silakan isi di kolom komentar di bawah ini.
Salam otomotif!
No comments:
Post a Comment