Data di bawah ini memperlihatkan begitu dekatnya statistik antara kedua pembalap, dengan perbedaan hanya pada rasio pole position yang telah diperoleh Lorenzo.
Pedrosa memulai debutnya di MotoGP pada tahun 2006, sementara Lorenzo di tahun 2008. Pedrosa hanya membalap untuk Repsol Honda, begitu juga Lorenzo yang hanya membalap untuk Fiat Yamaha.
Terlihat dari data di atas, baik dari rasio kemenangan, rasio podium, rasio pole, dan poin yang dikumpulkan per balapan, menunjukkan bahwa Lorenzo memiliki statistik yang lebih baik dibandingkan dengan Dani Pedrosa. Jadi sekarang tergantung penilaian Honda kepada kedua pembalap Spanyol ini. Apakah Honda bakal menukar anak emasnya dan memboyong Lorenzo, ataukah Dovi terdepak dari kursi Honda..??
Namun Pedrosa masih memiliki satu statistik menarik, dengan finish di urutan ketiga di GP Jerman pekan lalu, Pedrosa menjadi pembalap kedelapan yang mencapai poin 2000 dalam karirnya di balapan Grand Prix. Saat ini Pedrosa hanya membutuhkan 7 poin lagi untuk melampaui Angel Nieto dan Alex Criville, serta menjadi pembalap Spanyol yang mencetak poin tertinggi sepanjang masa.
Sebagai catatan bahwa saat ini para pembalap lebih diuntungkan karena sistem penilaian yang memberikan poin lebih banyak kepada pembalap terdepan. Selain itu ada lebih banyak balapan dalam setiap tahunnya, sehingga membuat pembalap zaman sekarang bisa meraih poin lebih banyak dibandingkan pembalap era dulu.
Valentino Rossi menjadi pembalap yang memiliki rekor poin tertinggi sepanjang masa, yaitu sebanyak 3896 poin, diikuti oleh Loris Capirossi di urutan kedua dengan 3079 poin.
No comments:
Post a Comment