Pengertian Masturbasi, onani, atau rancap adalah perangsangan seksual yang sengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Perangsangan ini dapat dilakukan tanpa alat bantu ataupun menggunakan sesuatu objek atau alat, atau kombinasinya (id.wikipedia.org).
Pada akhir tahun 1940-an dan awal 1950-an, Alfred Kinsey pertama kali mempublikasikan hasil penelitian selama 15 tahun terhadap perilaku seksual manusia. Studinya mengungkap bahwa kira-kira 95% laki-laki dan 60% perempuan melakukan masturbasi. Riset yang dilakukan The National Health and Social Life Survey serta penelitian yang dilakukan lembaga lain memastikan sebanyak 48-95% orang melakukan masturbasi. Tampaknya masturbasi hampir dilakukan semua kalangan tanpa melihat kedudukan sosial atau pangkat.
Apakah masturbasi punya efek samping? Tidak ada efek samping yang berbahaya dengan melakukan masturbasi. Ilmu kedokteran telah menepiskan sejumlah mitos yang dikaitkan dengan masturbasi, seperti tumbuhnya rambut di telapak tangan, kegilaan dan pemborosan energi berlebihan dari dalam tubuh. Sejumlah orang dilaporkan merasa bersalah saat melakukannya. Nah perasaan negatif ini dihubungkan dengan sejumlah perilaku yang dapat mengancam kesehatan dan kesejahteraan hidup seseorang. Namun demikian komunitas medis di Amerika Serikat mengumumkan bahwa masturbasi adalah hal normal pada publikasi 'Human Sexuality' tahun 1972.
Mengapa orang melakukan masturbasi? Banyak alasan untuk menjawab hal ini, antara lain: Untuk merasakan kesenangan secara seksual, meredakan ketegangan (secara seksual atau ketegangan biasa), meringankan stres, menginginkan seks saat tidak ada pasangan atau pasangan tidak menginginkannya, untuk bersantai, untuk belajar bagaimana merasakan kenikmatan saat bagian tubuh dirangsang.
Masturbasi tidak terlepas dari mitos, yang tidak ada bukti secara medis atau ilmu sosial. Apa saja? Ini dia daftarnya:
- Masturbasi hanya dilakukan oleh orang yang tidak dapat menemukan pasangan bercinta
- Masturbasi menuntun pada masalah-masalah fisik seperti kegilaan (sakit jiwa) dan tumbuhnya rambut di telapak tangan
- Masturbasi meruntuhkan seseorang terhadap pasangannya
- Sperma laki-laki akan mengering jika melakukan masturbasi secara berlebihan
Bahkan masturbasi kerap disarankan sebagai teknik pengobatan untuk mengatasi disfungsi seksual. Bagi perempuan, masturbasi dapat membantu mereka belajar bagaimana cara mencapai orgasme, sedangkan untuk laki-laki masturbasi dapat membantu mereka meningkatkan kendali ejakulasi dan mengelola percepatan atau bahkan penundaan ejakulasi.
Apakah seseorang bisa kecanduan masturbasi? Orang-orang cenderung khawatir mengenai jumlah normal masturbasi. Para profesional dan pakar kesehatan setuju bahwa tidak ada implikasi mental atau fisik terkait dengan frekuensi masturbasi, kecuali jika sifatnya gejala dari obsessive/compulsive disorder (OCD). Gejala-gejala dari OCD adalah perilaku berulang yang cenderung mengganggu fungsi harian, tanggung jawab profesional atau hubungan personal seseorang.
Perilaku yang ditunjukkan untuk mengurangi stres atau meredakan ketegangan, termasuk masturbasi, bukan digolongkanh sebagai gejala-gejala penyakit, kecuali jika sudah mengganggu kehidupan pribadi yang bersangkutan, termasuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab dan komitmennya. (source : gayahidup.com)
No comments:
Post a Comment