Bridgestone seneng banget nih, mereka mendapatkan umpan balik positif dari para pembalap MotoGP. Ban yang mereka produksi dengan range luas ternyata bekerja baik, walaupun dipake di Qatar sekalipun. Sebagai info nih sobat GP mania, kemarin malam sesi latihan pertama (1 Maret) turun hujan di Qatar. Ini bukanlah hal yang biasa terjadi di daerah padang pasir. Ternyata ban jenis medium masih mumpuni untuk digunakan di trek yang licin dan berpasir ini.
Coba liat Hayden nih, yang mati2an berusaha untuk menguasai Ducatinya.
Pembalap Spanyol, Jorge Lorenzo berhasil memangkas habis 1,5 detik dari waktu latihan sebelumnya, ia merasa senang dengan settingan yang diterapkan pada motornya dan berhasil dalam beradaptasi dengan M1 yang menggunakan ban anyar Bridgestone. "Aku sangat senang malam ini karena memberikan hasil yang bagus dan sangat banyak kemajuan. Kami mencoba beberapa settingan motor yang berbeda yang sangat membantu, yang jelas aku udah bisa beradaptasi dan nyaman di atas motor. Itu artinya aku berkendara dengan lebih cepat, dan aku dapet filling yang bagus dengan ban Bridgestone dan sangat konsisten dalam menjaga irama." Yah, semoga aja penampilan Lorenzo pada musim ini makin membaik, bisa menolong Rossi untuk menjemput gelar juara dunia MotoGP lagi. hahahaha..
Rossi gak cemas dengan catatan waktu yang diperoleh oleh Stoner pada sesi latihan di Qatar. Ato ini adalah taktik Rossi aja, biar Stoner semangat??!! Hahahah... Apalagi kondisi pada saat latihan suhunya sangat rendah, kalo lebih hangat, pastinya akan memberikan catatan waktu yang lebih baik dari yang dapat diperoleh saat ini. The Doctor juga sangat senang karna dapat barang baru yang dapat meningkatkan akselerasi motor. Mudah2an aja M1 jadi makin paten nih.
Stoner menjadi pembalap tercepat di Qatar dengan gap hampir 1 detik terhadap rivalnya, selain itu dia juga menyatakan bahwa swing arm dari bahan carbon fiber memberikan catatan waktu yang baik. Sebagai info nih, biasanya Ducati menggunakan swing arm dari bahan aluminium yang dipress. Sementara tahun ini Ducati menggunakan chassis yang berbahan karbon fiber. Kondisi balapan Qatar nanti pastinya akan sedikit meredakan rasa sakit di tangan mantan juara dunia 2007 ini, karna balapan bakalan berlangsung malam, dan sirkuit ini memiliki karakter yang mengalir tanpa banyak memiliki hard braking. Tapi Stoner harus siap2 di Jerez, karna Ducati selalu tampil lamban di sirkuit yang berliku ini.
Dani Pedrosa baru aja menjalani operasi di lutut kirinya + di tangan kirinya, pembalap mungil ini mengalami patah tulang radius distal. Kalo bahasa kerennya "fracture sinistral distal radius". Jadi, kemungkinan besar dia gak bakalan bisa ikutan sesi latihan resmi terakhir yang bakal diadain di Jerez pada tanggal 28-29 Maret. Cup, cup, kacian... :)
Setelah absennya Pedrosa karena terjatuh pada tes malam ke-2 di Qatar, de Puniet tampil sebagai penunggang RC212V yang tercepat. Namun dia menyatakan bahwa setiingan mesin untuk disini sangat rumit, apalagi kondisi balapan yang digelar adalah pada malam hari. Bukan de Puniet aja yang bilang gitu, Manajer Repsol Honda, Kazuhiko Yamano juga menyatakan hal yang sama.
Keliatannya Melandri bakalan menerima tawaran dari tim pecahan Kawasaki yang berubah wujud menjadi Hayate Team Racing. Setelah mengikuti sesi tes di Qatar, Melandri menyatakan bahwa motor yang ditungganginya gak 100%, serta kurang grip dan traksi di ban belakang. Namun selisih catatan waktunya dengan Vermeulen yang bercokol di posisi ke-4 hanya 1,5 detik. Begitulah selalu kisah Kawasaki yang nongol di MotoGP sejak tahun 2002, namun belum pernah mengantarkan pembalapnya untuk memenangkan satu Grand Prix pun. Jadinya kasian liat Melandri yang harus memecahkan rekor yang telah dibuat oleh pembalap Kawasaki terdahulu. Go Melandri!!
Toseland ngerasa dirinya jadi makin PD, sebelumnya dia ngerasa gak nyaman setelah kecelakaan pada sesi latihan resmi MotoGP yang berlangsung di Sepang sebelumnya. Dia bisa memangkas catatan waktunya sampe 1,5 detik dari waktu terbaiknya yang terdahulu. JT juga senang dengan ban Bridgestone yang dia pake, karena dia merupakan salah satu pembalap yang biasa menggunakan Michelin.
Duo Suzuki (Capirex + Vermeulen) gembira dengan kemajuan yang telah dibuat oleh para engineer di Jepang sana. Mereka telah meluncurkan evolusi GSV-R, dengan model aerodinamika terbaru. Namun kedua pembalap ini masih punya permintaan lain (nah lho, koq serakah sih), Capirossi dan Vermeulen menyatakan bahwa mereka kekurangan horse power di putaran atas, alias kurang top speed buat di trek lurus. Hasil latihan mereka di Qatar cukup bagus koq, mereka top-6. Kita liat aja deh gimana penampilan Suzuki di musim ini.
Di sisi lain paddock Honda Gresini, kedua pembalap merasakan bahwa tahun ini akan menjadi musim MotoGP yang kompetitif. de Angelis menyatakan bahwa dirinya memiliki masalah awal dengan getaran yang terjadi di ban belakan sehingga kurang mendapatkan grip, namun secara keseluruhan ia sangat senang dengan hasil yang diperolehnya. Toni Elias yang menggunakan motor spec "pabrikan" juga menyatakan bahwa ia akan bekerja pada geometri dan suspensi pada tunggangannya untuk meningkatkan feelingnya pada bagian belakang motor, sehingga bisa mendapatkan traksi yang lebih baik.
Tampaknya Monster Energy yang mensponsori Tech 3 tahun ini memberikan energy yang segar bagi kedua pembalapnya. Edwards benar2 gak percaya dengan hasil simulasi balap yang telah dilakukannya, karena dia bisa sangat konsisten dalam mencatatkan waktu terbaiknya. Ia hanya berjarak 0,2 detik dari Vermeulen yang ada di posisi ke-4. Berarti itu adalah suatu terobosan terbaru yang bisa diberikan oleh pembalap yang berpengalaman sepertinya.
Kedua rookie dari tim Pramac Ducati saat ini menjadi lebih berpengalaman, walaupun Kallio terjatuh pada saat latihan namun dia bebas dari cidera apapun dan menyatakan bahwa saat ini dia bisa lebih memacu motornya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment