 |
| Doni Tata Bersama Team |
Nama Doni sudah resmi tercantum pada daftar pembalap musim lomba 2008 yang dikeluarkan FIM (Federation International de Motorcyclisme), pekan lalu. Doni menggunakan sepeda motor Yamaha TZ250 bernomor 45.
Posisi direktur tim YPI dipegang Joaquin "Kino" Contreras, yang sudah menjadi pemimpin tim balap motor dunia sejak tahun 1999. Pria kelahiran Madrid tahun 1965 ini pernah menangani tim GP500 Yamaha d`Antin selama beberapa tahun hingga 2003. Sejumlah pembalap beken pernah ditanganinya, seperti Jose Luis Cardoso, Pere Riba, Norick Abe, dan juara dunia GP500 tahun 1999, Alex Criville.
Pada tahun 2007, Kino menjadi Direktur Tim Honda BQR yang berlaga di kelas 250 cc dan 125 cc. Tim ini didukung pembalap Alex Debon, Eric Bataille, Alex Espargaro, Esteve Rabat, dan Stefan Bradl. Prestasi tim Honda BQR cukup bagus dengan menempati posisi sepuluh besar urutan konstruktor.
Posisi manajer tim Yamaha Pertamina Indonesia dipegang Dieter Steppert yang pernah menjadi editor majalah otomotif terbitan Swiss, Motorsport. Steppert memiliki pengalaman manajerial cukup tinggi, sehingga diharapkan dapat membantu mendongkrak kinerja Doni Tata Pradipta meraih prestasi baik di kelas 250 cc.
Urusan mekanik sepeda motor diserahkan kepada teknisi Jerman, Josef `Sepp Schogl`. Pria ini sudah berpengalaman mengutak-atik mesin balap Grand Prix sejak dekade 1970-an. Dia pernah menjadi mekanik Toni Mang yang menjadi juara GP250 dan GP350 pada dekade 1970-an. Prestasi terakhir Sepp adalah mengantarkan Thomas Luthi menjadi juara dunia kelas 125 cc pada 2005. Tahun lalu, dia menjadi mekanik andalan tim Repsol Honda 250 cc.
Di bagian mekanik, Sepp dibantu dua koleganya Robert Reich dan Roland Kerr. Urusan pengelolaan data sepeda motor diserahkan kepada Horst Brichta. Ketiga orang ini memiliki jam terbang tinggi di ajang GP. Mereka pernah membantu menyetel motor tunggangan Ralf Waldmann, Stefano Perugini, Chaz Davies, dan Stefan Bradl. Reich dan Kerr biasa menggarap mesin Honda, Aprilia dan KTM. Kerja sama dengan Yamaha merupakan yang pertama kalinya. Meski begitu, Reich optimistis mampu bekerja optimal, karena pada prinsipnya teknologi mesin antarpabrikan tidak berbeda jauh.
Untuk membantu Doni beradaptasi dengan manajemen barunya, ada dua orang wakil Indonesia yang terlibat di tim YPI. Kemungkinan besar adalah Edmond Cho dan Hamzah. Sebelumnya, Edmond adalah manajer tim Doni tahun ini dan Hamzah merupakan mekanik. Selama dua tahun berturut-turut, Doni telah berkiprah di ajang balapan GP, namum hanya sebagai pembalap undangan atau wild card. Itu pun hanya di seri GP Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang.
Tugas utama Contreras dan kawan-kawan adalah meningkatkan kinerja motor Yamaha tunggangan Doni. Pasalnya, selama ini kekuatan motor Doni masih standar, yakni 90 tenaga kuda. Diharapkan kinerja motor Doni pada tahun 2008 akan meningkat menjadi 105 tenaga kuda. Rata-rata tim papan atas kelas 250 cc menggunakan sepeda motor bertenaga 110 hp.
Penggarapan sasis motor sudah dimulai sejak awal Desember lalu di bengkel tim di Jerman. Doni direncanakan dapat menjajal motor sekitar akhir Januari di Eropa. Pada musim lomba 2008, Doni ditargetkan untuk konsisten menempati posisi tengah.
Posisi direktur tim YPI dipegang Joaquin "Kino" Contreras, yang sudah menjadi pemimpin tim balap motor dunia sejak tahun 1999. Pria kelahiran Madrid tahun 1965 ini pernah menangani tim GP500 Yamaha d`Antin selama beberapa tahun hingga 2003. Sejumlah pembalap beken pernah ditanganinya, seperti Jose Luis Cardoso, Pere Riba, Norick Abe, dan juara dunia GP500 tahun 1999, Alex Criville.
Pada tahun 2007, Kino menjadi Direktur Tim Honda BQR yang berlaga di kelas 250 cc dan 125 cc. Tim ini didukung pembalap Alex Debon, Eric Bataille, Alex Espargaro, Esteve Rabat, dan Stefan Bradl. Prestasi tim Honda BQR cukup bagus dengan menempati posisi sepuluh besar urutan konstruktor.
Posisi manajer tim Yamaha Pertamina Indonesia dipegang Dieter Steppert yang pernah menjadi editor majalah otomotif terbitan Swiss, Motorsport. Steppert memiliki pengalaman manajerial cukup tinggi, sehingga diharapkan dapat membantu mendongkrak kinerja Doni Tata Pradipta meraih prestasi baik di kelas 250 cc.
Urusan mekanik sepeda motor diserahkan kepada teknisi Jerman, Josef `Sepp Schogl`. Pria ini sudah berpengalaman mengutak-atik mesin balap Grand Prix sejak dekade 1970-an. Dia pernah menjadi mekanik Toni Mang yang menjadi juara GP250 dan GP350 pada dekade 1970-an. Prestasi terakhir Sepp adalah mengantarkan Thomas Luthi menjadi juara dunia kelas 125 cc pada 2005. Tahun lalu, dia menjadi mekanik andalan tim Repsol Honda 250 cc.
Di bagian mekanik, Sepp dibantu dua koleganya Robert Reich dan Roland Kerr. Urusan pengelolaan data sepeda motor diserahkan kepada Horst Brichta. Ketiga orang ini memiliki jam terbang tinggi di ajang GP. Mereka pernah membantu menyetel motor tunggangan Ralf Waldmann, Stefano Perugini, Chaz Davies, dan Stefan Bradl. Reich dan Kerr biasa menggarap mesin Honda, Aprilia dan KTM. Kerja sama dengan Yamaha merupakan yang pertama kalinya. Meski begitu, Reich optimistis mampu bekerja optimal, karena pada prinsipnya teknologi mesin antarpabrikan tidak berbeda jauh.
Untuk membantu Doni beradaptasi dengan manajemen barunya, ada dua orang wakil Indonesia yang terlibat di tim YPI. Kemungkinan besar adalah Edmond Cho dan Hamzah. Sebelumnya, Edmond adalah manajer tim Doni tahun ini dan Hamzah merupakan mekanik. Selama dua tahun berturut-turut, Doni telah berkiprah di ajang balapan GP, namum hanya sebagai pembalap undangan atau wild card. Itu pun hanya di seri GP Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang.
Tugas utama Contreras dan kawan-kawan adalah meningkatkan kinerja motor Yamaha tunggangan Doni. Pasalnya, selama ini kekuatan motor Doni masih standar, yakni 90 tenaga kuda. Diharapkan kinerja motor Doni pada tahun 2008 akan meningkat menjadi 105 tenaga kuda. Rata-rata tim papan atas kelas 250 cc menggunakan sepeda motor bertenaga 110 hp.
Penggarapan sasis motor sudah dimulai sejak awal Desember lalu di bengkel tim di Jerman. Doni direncanakan dapat menjajal motor sekitar akhir Januari di Eropa. Pada musim lomba 2008, Doni ditargetkan untuk konsisten menempati posisi tengah.
No comments:
Post a Comment