Garis Putih Membuat Lorenzo “Melantai”

Wednesday, July 29, 2009 | 0 comments


Jorge Lorenzo harus membayar harga yang mahal karena melakukan late braking hanya beberapa centimeter dari garis batas pada Grand Prix Inggris di Donington Park, pengincar gelar-muda ini terpeleset setelah menyentuh garis putih yang merupakan batas pada trek ini. Kejadian ini terjadi pada saat Lorenzo mengerem menuju tikungan terakhir pada lap kesembilan dari 30 lap yang berlangsung pada kondisi yang licin, terlihat bahwa ban slick digunakan pada keadaan meningkatnya kondisi basah di lintasan.

Motor M1 Lorenzo langsung roboh setelah terpeleset karena menyentuh garis batas dan membuat Lorenzo berhenti untuk kedua kalinya dalam musim ini. Pembalap berumur 22 tahun ini mencoba untuk kembali ke lintasan, namun motornya tersangkut dibawah pagar pembatas. Pada awal balapan Lorenzo melakukan overtaking dengan berani menuju tikungan Craner Curves untuk pertama kalinya dan kembali ke depan pada lap 5.


“Aku melakukan start dengan baik dan beberapa lap awal berlangsung dengan baik, aku merasa cukup nyaman di depan,” kata Lorenzo. “Sayangnya pada tukungan terakhir lap sembilan aku melakukan kesalahan kecil dengan merubah racing line-ku dan menyentuh garis putih, kemudian gak ada yang bisa aku lakukan. Treknya benar-benar licin sekali. Aku baik-baik aja dan kembali tapi motorku rusak parah.”

“Tentu saja aku sedih dan kecewa, tapi inilah balapan dan perasaan ini gak akan membantu. Kamu hanya harus belajar dari sebuah kesalahan seperti ini dan melihat ke depan.”

Valentino Rossi yang juga terjatuh di lap 20 pada saat memimpin, namun dapat meneruskan balapan dan mendapatkan posisi kelima. Dengan 11 poin Rossi mampu memberikan keuntungan posisinya di klasemen dengan selisih dari 14 menjadi 25 poin dengan tujuh seri yang tersisa.

“Valentino beruntung karena dia dapat melanjutkan balapan, tapi sayangnya ini bukanlah hari kami,” sahut Lorenzo sambil mengangkat bahu. “Aku akan menikmati liburan dulu sekarang, walaupun dengan hasil ini dan akan melakukan banyak latihan sehingga kami bisa kembali dengan kekuatan penuh di Brno.”

Sementara itu manajer tim Lorenzo – Daniele Romagnoli menimpali, “Benar-benar hari yang gila! Kami kehilangan kesempatan besar untuk mendapatkan poin dan hasil yang baik. Sayangnya juga motornya menghantam dan tersangkut di bawah pagar, sehingga gak ada kesempatan buat Lorenzo untuk meneruskan balapan.”

Lorenzo dan Rossi tidak menggunakan baju balap Dainese yang dilengkapi dengan airbag karena hujan. Hal ini dilakukan mengingat pergerakan pembalap yang tidak teratur karena kondisi yang licin, karena gerakan tidak teratur dapat memicu kesalahan sistem kerja airbag itu sendiri. Beruntung kedua pembalap Fiat Yamaha ini tidak cidera saat terjatuh.

Donington Park Obral Podium

Monday, July 27, 2009 | 0 comments



Balapan di Donington Park pada akhir pekan lalu merupakan akhir dari perjalanan sirkuit ini dalam menggelar event balap motor yang paling bergengsi, namun Donington mengakhirinya dengan memberikan podium bagi para pembalap papan tengah MotoGP. Kamu semua pasti deg-degan ketika para pembalap top harus tersingkir dari grup terdepan. Itulah namanya balapan, apapun bisa terjadi pada pembalap manapun. Ini adalah balapan pertama dalam musim 2009 dimana terjadi semi flag-to-flag dan pembalap Repsol Honda berhasil bertahan dari kekacauan cuaca – dimana hujan rintik-rintik mengguyur sirkuit – sehingga berhasil berdiri di puncak podium tertinggi Donington Park ini.



Balapan ini menjadi salah satu balapan yang paling tak terduga dalam beberapa tahun belakangan. Dengan trek yang berliku dan tikungan yang cukup tajam dan ditambah oleh guyuran hujan yang tak merata, menyebabkan jatuhnya dua pembalap teratas di klasemen MotoGP. Keputusan sebelum balapan menjadikan salah satu pesaing gelar MotoGP juga harus menghadapi malapetaka, dan para pembalap bertahan tanpa menukar motor.



Dovi yang hanya menempel dengan para pemimpin lomba akhirnya bisa mendapatkan hibah posisi yang lebih tinggi setelah para pembalap terdepan melakukan kesalahan. Dovi yang menguntit Valentino Rossi sejak Lorenzo terjatuh tak mampu menyalip, hingga Rossi kehilangan grip pada ban belakangnya di tikungan lambat ke kiri. Beruntung Rossi dapat meneruskan lomba karena motornya masih berfungsi dengan baik, bahkan Rossi mampu mengejar hingga posisi kelima dengan mendapatkan 10 detik waktu yang hilang setelah tercampak ke posisi 11.




Pembalap yang mendapat jatah podium kali ini adalah Colin Edwards dan Randy de Puniet, kedua pembalap ini menyuguhkan aksi yang menghibur hingga akhirnya Edwards dapat menyalip de Puniet di tikungan tajam terakhir. Bagi Edwards dan de Puniet, hasil ini merupakan hasil terbaik dan podium pertama mereka pada musim 2009 ini, mengingat persaingan di kancah MotoGP setiap tahunnya semakin sulit.



Pada saat balapan akan dimulai, terlihat ketidakpastian dan ketidakstabilan cuaca dengan turunnya gerimis pada saat lampu start padam. Lorenzo yang memimpin balapan setelah beberapa lap, akhirnya harus terjatuh setelah memotong garis batas sirkuit yang licin dan tidak dapat meneruskan balapan. Kecelakaan juga ditandai oleh jatuhnya Toni Elias yang highside di tikungan yang sama tempat Jorge Lorenzo terjatuh.



Tim Ducati Marlboro yang terdiri dari Casey Stoner dan Nicky Hayden merupakan satu-satunya pembalap yang menggunakan ban basah di antara grid MotoGP, dan hal ini menjadi musibah besar bagi mereka dengan hanya turunnya gerimis – sehingga mereka off pace. Kedua pembalap pabrikan ini di overlap oleh pimpinan balapan sebelum pertengahan balapan. Tentu saja ini adalah hal yang sangat memalukan bagi Stoner yang memenangkan balapan di sirkuit ini pada dua tahun terakhir.



Saat ini Rossi memimpin klasemen pembalap dengan mengembangkan jarak sebesar 25 poin terhadap pesaing terdekatnya yang merupakan teman satu timnya.

Ducati Jadi Idiot di Donnington

| 0 comments


Ducati melakukan perjudian besar di MotoGP Inggris. Mereka kalah dalam perjudian itu karena pada akhirnya kedua pembalapnya finis paling belakang.

Casey Stoner dan Nicky Hayden hanya bisa finis pada posisi 14 dan 15 dan tertinggal satu lap. Itu terjadi setelah hujan tidak lebat mengguyur lintasan meski kedua mantan juara dunia itu sudah lebih dulu memilih untuk memakai ban basah.

"Itu adalah perjudian dan akhirnya menjadi kesalahan," aku bos Ducati Corse Livio Suppo kepada Autosport.

"Tim sudah menginformasikan kepada kedua pembalap bahwa yang lain menggunakan ban kering, jadi kami menyarankan untuk menggunakan ban kering juga. Tapi mereka bagian belakang sirkuit terlalu basah untuk menggunakan ban kering," papar dia.

Suppo sendiri memahami alasan kedua pembalapnya itu ngotot berjudi menggunakan ban basah. Maka dari itu dia pun tidak mau menimpakan kesalahan kepada Hayden ataupun Stoner atas penampilannya.

"Saya pikir mereka dipengaruhi fakta bahwa mereka cepat di pemanasan yang basah, terutama Nicky. Jadi kami mungkin sangat berharap hujan turun, Casey karena kondisi tubuhnya dan Nicky karena dia sangat cepat pagi ini dan lambat saat lintasan kering."

"Sekali lagi saya bertanggung jawab atas semuanya. Dalam tugas saya, saya bisa saja menyarankan pembalap untuk melakukan sesuatu tapi jika berkaitan dengan keamanan saya tak bakal memaksakan apa-apa," demikian dia.

Hasil yang dituai Ducati di Donnington ini adalah hasil terburuk sejak tim itu bergabung di kelas MotoGP tahun 2003 silam. Suppo pun tak mencoba beralibi apa-apa dan minta maaf.

Sheridan Morais Finish di posisi 6

Sunday, July 26, 2009 | 0 comments


Afrika Selatan-rider Sheridan Morais, untuk berdiri di Doni Tata Pradita, apakah depan ras di Brno, 6. Finishing dalam posisi di depan Riders besar seperti ex-World Champion Kenan Sofuoglu dan Andrew Pitt.


Sheridan mulai dari 13th posisi di grid. Dia 13th pada akhir putaran pertama, progressed ke-11 pada putaran kedua dan pergi ke tempat 9. Pada putaran 5. Ia kemudian lulus dan telah Kenan Sofuoglu yang sangat baik dengan peperangan Italia Massimo Roccoli, yang naik untuk tim lokal Intermoto Ceko. Morais akhirnya selesai hanya di depan Roccoli dengan Garry McCoy tidak jauh tertinggal.

Ini adalah hasil yang besar bagi Tim Yamaha YZF, menunjukkan bahwa R6 sangat kompetitif. Dalam perlombaan, ia adalah mesin yang terbaik dengan kecepatan maksimum, yang menunjukkan kualitas persiapan mesin.

Perlombaan yang dimenangkan oleh Fabien Foret (Yamaha) setelah timnya mate Cal Crutchlow dipimpin untuk kebanyakan acara tapi harus pensiun.

Sheridan Morais: "Ini adalah cemerlang. Saya mempunyai baik dan saya progressed baik. It was a great perlombaan dengan Massimo Roccoli dan Kenan Sofuoglu. I really enjoyed it. Terima kasih kepada Bela dan semua orang dalam tim yang melakukan pekerjaan yang sangat bagus. "

Manajer tim Bela Garcia: «Tim progressed well-akhir bulan ini dan posisi 6. Merupakan hasil. Hal ini merupakan kesempatan baik bagi kita untuk menyempurnakan kami baru Magnetti-Marelli suntikan. Ini akan sangat membantu bila kita tetap rider Doni Tata Pradita akan segera kembali bersama kami. Terima kasih untuk Sheridan dan untuk seluruh tim yang sangat baik untuk kualitas pekerjaan yang telah dilakukan. "

Doni Tata Digantikan Sheridan Morais

Saturday, July 25, 2009 | 0 comments


Seperti telah diberitakan sebelumnya, Doni mengalami cedera di bahu saat kecelakaan di seri Donnington. Dan menjelang balap WSS di Brno akhir minggu ini, kondisi Doni belum siap untuk turun balap pasca operasi.


Karena alasan itulah, pembalap asal Afrika Selatan Sheridan Morais akan menggantikan Doni di seri yang berlangsung di Republik Ceko tersebut. Martial Garcia sebagai manajer tim menyambut positif hal tersebut.

“Kami senang mendapatkan Sheridan Morais untuk balapan di Brno. Ini adalah kesempatan besar untuk tim kami. Kami mengharapkan Doni Tata cepat pulih dan segera bergabung dengan kami di Nurburging,” ujarnya.

Morais yang kini berusia 24 tahun bukan pembalap baru di Superbike. Dirinya finish di posisi ke 11 dan ke 13 pada balap WSBK seri Kyalami dengan Kawasaki. Morais juga memiliki tiga musim pengalaman di FIM Superstock secara keseluruhan.

Kenangan Donington Park: 1987-2008

Thursday, July 23, 2009 | 0 comments


Balapan akhir pekan yang akan digelar di Donington Park akan menjadi perhelatan terakhir karena mulai tahun 2010 MotoGP akan menggunakan sirkuit Silverstone. Donington Park telah menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan event balap motor terhebat di jagad raya ini sejak tahun 1987. Berikut beberapa hal yang menarik untuk kita simak tentang ihwal yang pernah terjadi di sirkuit ini.

285 km/jam – Kecepatan tertinggi yang pernah dicatatkan oleh Loris Capirossi pada tahun 2004 dengan menggunakan Ducati 990cc.

67 – Sirkuit ini pernah mengadakan 67 kali balapan khusus motor.

27 – Honda merupakan pabrikan yang paling sukses di sini, karena telah mengumpulkan 27 kemenangan di semua kelas. Kemenangan pertama dicetak oleh Toni Mang pada tahun 1987 di kelas 250cc.

27 – Pembalap Italia paling sukses balapan di sini, karna telah mencatatkan 27 kemenangan.

23 – Perhelatan tahun ini merupakan perhelatan ke-23 berturut-turut yang diadakan di Donington Park dalam menggelar GP Inggris.

17 – Loris Capirossi menjadi pembalap yang terbanyak melakukan balapan di sini dengan 17 balapan, diikuti oleh Alex Barros dan Max Biaggi yang masing-masing 15 balapan.

15 tahun 170 hari – Scott Redding menjadi pembalap termuda yang pernah memenangkan balapan Grand Prix setelah memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Marco Melandri yang pernah memenangkan balapan sebelum usia 16 tahun.

12 – Ron Haslam finish di posisi ke-12 dengan menggunakan mesin rotary milik Norton pada balapan 500cc di Donington Park tahun 1991.

11,768 detik – Gap terbesar yang pernah terjadi di Donington Park, dibukukan oleh Casey Stoner terhadap Colin Edwards pada tahun 2007.

10 – Honda telah memenangkan 10 balapan di kelas tertinggi di sini. Rekor ini lebih banyak daripada pabrikan manapun.

10 – Neil Hodgson finish di urutan ke-10 pada tahun 2004, dan merupakan hasil terbaik yang pernah diraih pembalap Inggris di kelas 4-tak.

7 – Valentino Rossi menjadi pembalap yang paling sukses di semua kelas balapan Grand Prix, terutama di Donington Park dengan 7 kemenangan (1 x 125cc, 1 x 250cc, 2 x 500cc, 3 x MotoGP)

5 – Valentino Rossi juga memiliki 5 rekor kemenangan yang merupakan terbanyak di kelas premier, diikuti oleh Kevin Schwantz dengan 4 kemenangan, dan Mick Doohan dengan 3 kemenangan. Schwantz dan Doohan pernah terlibat kecelakaan yang spektakuler pada tahun 1993, seperti yang terlihat pada gambar di atas.

1 – Kemenangan Valentino Rossi di Donington pada tahun 2000 merupakan kemenangan perdananya di kelas 500cc.

0,231 detik – Merupakan jarak finis terdekat yang pernah terjadi di Donington Park pada tahun 1997, ketika Mick Doohan finis di depan teman satu timnya Tadayuki Okada.

Statistik Lorenzo VS Pedrosa

| 0 comments

Berhembusnya spekulasi bahwa Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa akan bertukar tempat atau bahkan akan berada dalam tim yang sama terus saja berhembus. Berikut adalah statistik perbandingan antara pencapaian Lorenzo dan Pedrosa.

Data di bawah ini memperlihatkan begitu dekatnya statistik antara kedua pembalap, dengan perbedaan hanya pada rasio pole position yang telah diperoleh Lorenzo.

Pedrosa memulai debutnya di MotoGP pada tahun 2006, sementara Lorenzo di tahun 2008. Pedrosa hanya membalap untuk Repsol Honda, begitu juga Lorenzo yang hanya membalap untuk Fiat Yamaha.

Terlihat dari data di atas, baik dari rasio kemenangan, rasio podium, rasio pole, dan poin yang dikumpulkan per balapan, menunjukkan bahwa Lorenzo memiliki statistik yang lebih baik dibandingkan dengan Dani Pedrosa. Jadi sekarang tergantung penilaian Honda kepada kedua pembalap Spanyol ini. Apakah Honda bakal menukar anak emasnya dan memboyong Lorenzo, ataukah Dovi terdepak dari kursi Honda..??

Namun Pedrosa masih memiliki satu statistik menarik, dengan finish di urutan ketiga di GP Jerman pekan lalu, Pedrosa menjadi pembalap kedelapan yang mencapai poin 2000 dalam karirnya di balapan Grand Prix. Saat ini Pedrosa hanya membutuhkan 7 poin lagi untuk melampaui Angel Nieto dan Alex Criville, serta menjadi pembalap Spanyol yang mencetak poin tertinggi sepanjang masa.

Sebagai catatan bahwa saat ini para pembalap lebih diuntungkan karena sistem penilaian yang memberikan poin lebih banyak kepada pembalap terdepan. Selain itu ada lebih banyak balapan dalam setiap tahunnya, sehingga membuat pembalap zaman sekarang bisa meraih poin lebih banyak dibandingkan pembalap era dulu.

Valentino Rossi menjadi pembalap yang memiliki rekor poin tertinggi sepanjang masa, yaitu sebanyak 3896 poin, diikuti oleh Loris Capirossi di urutan kedua dengan 3079 poin.

Wawancara Khusus dengan Lorenzo

Wednesday, July 22, 2009 | 0 comments


Halo para GP Mania, kali kita bakal mewawancarai Jorge Lorenzo yang akan berlaga di Donington Park dengan selisih hanya 14 poin terhadap juara dunia MotoGP Valentino Rossi. Kali ini media Inggris akan berbincang seputar awal hebat Lorenzo pada musim ini, balapan melawan Rossi, dan yang terakhir dan terpanas adalah pembicaraan mengenai kontrak Lorenzo untuk tahun 2010 dan banyak lagi. Jadi kita simak aja yuk.


Tanya:
Jorge, tahun lalu kamu mendapatkan 114 poin setelah 9 balapan, kali ini kamu telah mendapatkan 162 poin. Kamu juga telah menang 2 kali dan 8 podium, jadi bagaimana kamu menilai dirimu sendiri untuk tahun ini? Skor maksimum 10 ya!

Jorge Lorenzo:
Menurutku 8 dari 10 deh.

Tanya:
Seberapa besar peningkatanmu dibandingkan tahun lalu?

Jorge Lorenzo:
Pertama-tama, sebagaimana kamu tahu bahwa kami menukar merek ban dan ini memberikanku ketahanan yang aku butuhkan. Juga PD yang lebih besar karna aku tahun bahwa aku menggunakan ban yang sama dengan semua orang. Terlepas dari ini aku memiliki setahun pengalaman lagi pada kelas ini, dan dengan motor ini, yang mana sangat menolongku.

Tanya:
Kamu mengalami dua kecelakaan ganas pada saat kualifikasi di Laguna Seca, tapi kamu hampir memenangkan balapan. Bagaimana kamu berkendara dengan cepat ketika cidera, sebagaimana yang kamu lakukan pada tahun lalu?

Jorge Lorenzo:
Aku pun gak tahu! Aku pikir rahasiaku hanya karna aku selalu melakukan sesuatu dengan maksimum. Apapun keadaannya. Aku tidak mengeluh dengan kondisi fisikku. Jadi kalau aku hanya dapat melakukan 80%, ya aku lakukan 80%. Itu membutuhkan konsentrasi dan fokus, untuk berkendara sebaik mungkin yang kamu bisa.

Tanya:
Saat ini kamu sering duel dengan Rossi, bertarung dengannya, bagaimana rasanya?

Jorge Lorenzo:
Aku fikir setiap balapan aku semakin dekat dengannya. Kami menang di Jepang dan Le Mans tapi pada saat itu Valetino tidak kompetitif sebagaimana saat ini. Saat ini Rossi lebih kompetitif karena dia telah menemukan settingan yang lebih baik pada motornya dan merasa lebih baik sekarang. Tapi aku masih bertarung dengannya. Jadi aku fikir dari awal kejuaraan hingga saat ini kami akan terus bersama.

Tanya:
Seberapa beda settingan motormu dibandingkan dengan Valentino?

Jorge Lorenzo:
Cukup berbeda. Normalnya motor Valentino lebih berat di bagian depan dan motorku lebih berat di bagian belakang.

Tanya:
Kamu memiliki settingan bagus untuk motormu kan? Apakah kamu senang dengan itu?

Jorge Lorenzo:
Ya. Kami tidak banyak merubah settingan motor. Kami hampir memiliki motor yang sama dengan Valentino. Hanya beberapa bagian yang belum aku miliki. Tapi aku memiliki motor untuk menang dan aku senang dengan ini.

Tanya:
Semua orang ingin tahun dimana Lorenzo akan membalap tahun depan, jadi bagaimana situasinya saat ini?

Jorge Lorenzo:
Kamu tahu kan, aku merasa hebat di Yamaha. Aku merasa nyaman dan kami merasakan atmosfir keluarga yang sebenarnya dan motor yang sangat kompetitif di sini. Tapi yang penting adalah seberapa besar Yamaha benar-benar menginginkan kami. Jika ada merek lain yang lebih menginginkanku daripada Yamaha, ya aku gak tahu.

Tanya:
Jadi kamu ingin tahu apakah kamu sangat penting bagi Yamaha?

Jorge Lorenzo:
Keadaan di Yamaha sangat bagus karena biasanya mereka memiliki dua pembalap yang mendapatkan podium dalam setiap balapan, tapi mereka juga harus mendukung kedua pembalap dalam level yang sama. Ini tidak lah mudah. Kita lihat saja apakah Yamaha cukup memiliki satu pembalap yang kompetitif atau apakah mereka ingin menyaiapkan masa depan.

Tanya:
Bisakah kamu memberikan komentar seputar rumor Honda?
Jorge Lorenzo:
Sekarang aku di Yamaha dan rasanya tidak fair untuk berbicara tentang merek lain.

Tanya:
Dengan siapapun kamu meneken kontrak, kamu ingin kontrak berapa tahun?

Jorge Lorenzo:
Biasanya kontrak untuk setiap pembalap adalah dua tahun.

Tanya:
Pertanyaan terakhir, Rossi unggul 14 poin menuju GP Inggris akhir pekan ini, apa tujuanmu akhir pekan ini?

Jorge Lorenzo:
Kamu tahu kan bahwa Valentino telah memenangkan balapan yang sangat ketat dan ini menjadikannya sedikit lebih unggul daripada aku di klasemen. Tapi tujuanku berlanjut untuk mendapatkan poin lebih tinggi daripada poin pada akhir musim lalu. Artinya lebih baik daripada nomor 4. Dan jika kami bisa menang, kami akan mencobanya.

Gimana, banyak info yang bisa kita dapat dari interview dengan Lorenzo. Kita tunggu aja bagaimana kelanjutan kisah Lorenzo, dan apakah dia jadi pindah ke Honda? Lantas, siapakah yang akan terdepak dari Honda jika Lorenzo jadi pindah? Siapa yang akan mengisi kursi Lorenzo saat ini?? Mungkin kamu punya pendapat sendiri.

Kejayaan Rossi di Sachsenring

| 0 comments


Valentino Rossi memperlebar selisih poin dengan rivalnya setelah memenangkan balapan di Jerman dengan selisih waktu di bawah 0,1 detik terhadap rival terdekatnya yang merupakan teman satu timnya. Kemenangan super dekat pertama terjadi pada putaran keenam di Catalunya, ketika Rossi menyalip Lorenzo dengan brilian di tikungan terakhir dan menggapai kemenangan dengan selisih waktu hanya 0,095 detik, namun di GP Jerman Lorenzo gagal untuk balas dendam terhadap Rossi di dua lap terakhir dan finish dengan selisih waktu 0,099 detik – angka 99 ternyata milik Lorenzo.

Lorenzo yang menggunakan ban belakang lebih keras tentunya mendapatkan speed adventage dan dapat menyalip Rossi setelah main straight menuju tikungan pertama, tapi Rossi kembali membalas dengan menyalip Lorenzo di tikungan yang sama dan mengambil racing line yang lebih rapat untuk mencegah Lorenzo masuk dari bagian dalam tikungan dan akhirnya Rossi meraih kemenangan ke-101-nya dengan keseimbangan antara pertahanan dan kecepatan yang sempurna. Rekor ini sekaligus menjadikan Rossi sebagai pembalap yang mampu menginjakkan podium sebanyak 159 kali.


“Aku fikir ini adalah balapan yang menakjubkan bagi semua orang karena ada empat pembalap yang memimpin kejuaraan, bertarung sangat dekat dan semua dalam kondisi yang kuat. Kami tahu bahwa mereka semua akan sangat sulit untuk dikalahkan pada hari ini, jadi aku sangat senang dengan kemenangan ini. Aku membalap dengan sangat baik dan tim-ku bekerja dengan sangat hebat sepanjang akhir pekan ini untuk menemukan settingan terbaik.”

“Aku memulai balapan dengan baik hari ini, pertarungan yang hebat dengan Stoner di awal balapan dan di pertengahan balapan aku sedikit lebih cepat dan dapat berusaha pada level maksimum dan itu sangat menyenangkan. Pilihan ban para pembalap papan atas sangat bervariasi, jadi terdapat perbedaan perilaku motor di beberapa racing line yang berbeda. Sekarang dengan satu merek ban kamu harus bertarung lebih hebat lagi di trek.”

“Pada akhir balapan merupakan pertarungan yang luar biasa dengan Lorenzo dan aku benar-benar harus berada dalam kondisi terbaik, terutama karena dia menyalipku ketika aku tidak mengharapkannya. Beruntung aku dapat menyalipnya kembali, kemudian berjalan dengan sempurna tanpa kesalahan pada lap terakhir. Ini adalah kemenanganku yang keempat dalam musim ini dana aku pikir motor Yamaha sangat fantastik pada musim ini. Menurutku balapan seperti ini sangat baik untuk dunia balap. Sekarang kami punya sedikit keunggulan di klasemen dan kami akan langsung ke Donington, salah satu sirkuit favoritku yang mana aku berharap dapat menang di sana setelah beberapa tahun buruk tanpa kemenangan.”

Itu lah komentar yang dilontarkan Rossi kepada media dan saat ini Rossi unggul 14 poin terhadap Lorenzo setelah 9 balapan dari 17 balapan dalam musin 2009 ini.

Stoner Senang Bisa Memberikan "Sedikit" Perlawanan

Tuesday, July 21, 2009 | 0 comments


Casey Stoner udah dua balapan berturut-turut hanya finish di posisi keempat, tapi kali ini dia lebih gembira daripada saat di Laguna Seca. Alasannya simpel saja, karna di GP Jerman dia bisa memberikan perlawanan, walaupun menjelang akhir balapan dia keteteran juga. Stoner menyalip Valentino Rossi pada lap 7 dari 30 lap dan memimpin balapan sampai The Doctor kembali menyalipnya di lap ke-16 yang mana irama balap Stoner mulai mengendor.

Masalah kesehatan yang terlihat di tiga balapan terakhir ini ternyata tidak diperlihatkan oleh Stoner, kali ini faktor ban yang menjadi sasaran empuk bagi pembalap Australia ini. Sebenarnya Stoner menggunakan ban belakang yang lebih lunak, sama dengan yang digunakan oleh Valentino Rossi – namun gak ada masalah dengan Rossi.

“Aku gak terlalu PD pada awal balapan karna kehilangan feeling dengan motor, tapi feelingku mengingkat dengan cepat dan aku berusaha untuk maju secepat mungkin,” kata bintang Ducati.

“Setelah Rossi melewatiku aku berusaha untuk tetap bersamanya, tapi aku malahan kehilangan traksi ban belakang di bukit dan harus melepaskan rem yang hampir membuatku meluncur ke gravel. Secara keseluruhan aku gembira karena inilah pertama kalinya aku merasa terlibat dengan pembalap terdepan, dan aku pikir kalau tidak ada masalah dengan ban belakangku aku akan bisa bersaing dengan Valentino, Jorge, dan Dani hingga akhir balapan.”

“Aku senang sekali akan berangkat ke Donington sekarang dan aku ingin berterimakasih kepada tim yang tetap berada di sekitarku selama beberapa pekan terakhir ini, karena hal itu tentunya tidak menyenangkan bagi mereka.”

Saat ini Stoner yang telah mengumpulkan dua kemenangan pada musim ini tertinggal 28 poin di belakang Valentino Rossi di klasemen pembalap sementara. Mampukah Stoner bersaing dengan Pedrosa dan Jorge..?? Ataukah sinarnya akan meredup seperti pembalap lain yang hanya sekali merasakan nikmatnya juara dunia MotoGP..?? Banyak pihak yang berpendapat bahwa Stoner bisa juara dunia hanya karena Ducati yang super kencang. Gimana menurut pendapatmu..??

Rossi: Lunak atau Tidak?

| 0 comments


Para GP mania pasti masih kebayang dengan jelas bagaimana Valentino Rossi mempertahankan posisinya dari gempuran rekan satu timnya. Oya, kamu semua tentunya udah tau kalo ban memegang faktor penting dalam balapan, ban kering memiliki grip lebih kecil daripada ban lunak namun tahan lama hingga akhir balapan dan memberikan kecepatan yang lebih tinggi daripada ban lunak. Sementara ban lunak akan bereaksi kebalikannya, yaitu memberikan daya cekngkram yang baik tapi tidak tahan lama dan memberikan kecepatan yang lebih rendah daripada ban keras.

Hal ini lah yang terjadi pada The Doctor – menurut Bridgestoner sendiri – Pembalap Italia ini merupakan satu-satunya pembalap empat besar yang menggunakan komponen ban lunak di bagian depan dan belakang motornya selama balapan akhir pekan di Jerman kemarin, kamu pasti gak tau karna memang tak ada garis putih di sisi ban yang mengindikasikan bahwa Rossi menggunakan ban depan lunak. Coba perhatikan ban depan Rossi pada gambar di atas.

Ini adalah pilihan jenis ban yang digunakan oleh pembalap yang finish 10 besar di GP Jerman:

  1. Valentino Rossi: Lunak depan – Lunak belakang
  2. Jorge Lorenzo: Lunak depan – Keras belakang
  3. Dani Pedrosa: Lunak depan – Keras belakang
  4. Casey Stoner: Keras depan – Lunak belakang
  5. Alex de Angelis: Lunak depan – Lunak belakang
  6. Toni Elias: Lunak depan – Lunak belakang
  7. Marco Melandri: Lunak depan – Keras belakang
  8. Nicky Hayden: Lunak depan – Lunak belakang
  9. Colin Edwards: Lunak depan – Lunak belakang
  10. James Toseland: Lunak depan – Lunak belakang

Informasi ini diberikan oleh pihak Bridgestone.

Gimana, hebat banget kan The Doctor..!!


Rossi Mengalahkan Lorenzo di Jerman

Monday, July 20, 2009 | 0 comments


Valentino Rossi mengalahkan teman satu timnya yang menjadi rival utamanya dengan selisih waktu hanya 0,099 detik – selisih satu ban aja – di sirkuit Sachsenring dan menyamai rekor podium terbanyak sepanjang masa yang pernah ditorehkan oleh Giacomo Agostini yaitu sebanyak 159 podium.

Setelah cuaca hujan yang melanda dua sesi latihan akhirnya balapan berlangsung dalam keadaan cerah namun berangin dan Rossi memimpin balapan dari posisi terdepan. Keempat pembalap papan atas berada di depan pada akhir lap pertama, yaitu Rossi yang diikuti oleh Dani Pedrosa, Casey Stoner dan Lorenzo – padahal Pedrosa start dari posisi ke-8.

Stoner merupakan rider pertama yang melakukan serangan dengan menyalip Pedrosa untuk mendapatkan posisi kedua pada lap kelima dari total 30 lap dan mampu mengambil alih pimpinan balapan dari Rossi pada saat mengerem. Tapi bintang Ducati ini gak bisa mempertahankan posisinya dan akhirnya disalip balik oleh Rossi pada lap ke-17 dan kehilangan posisi kedua setelah beberapa tikungan berikutnya.

Lorenzo yang terus berusaha untuk menempel di belakang Rossi akhirnya menemukan kesempatan dengan mengambil Rossi saat akan masuk ke tikungan pertama. Rossi yang menggunakan ban lebih lunak dibandingkan Lorenzo akhirnya mengikuti pembalap Spanyol ini hingga tinggal dua lap tersisa dan kembali menyalip Lorenzo di tikungan yang sama – berarti lunas donk, hehe..

Lap terakhir tentunya akan dimanfaatkan benar oleh Lorenzo, sehingga Rossi harus bertindak defensif untuk melindungi posisinya sebagai pimpinan lomba. Rossi pun merubah beberapa racing line agar Lorenzo tidak gampang masuk, apalagi Lorenzo memiliki kecepatan yang lebih karna menggunakan komponen ban yang lebih keras. Akhirnya Rossi berhasil mengantarkan dirinya menjadi pemenang lomba.

Pedrosa yang mampu menyalip Stoner akhirnya mendapatkan posisi ketiga dan Stoner melambat hingga selisih 7 detik terhadap Pedrosa.

Berikut adalah hasil dari GP Jerman:

1. Rossi
2. Lorenzo
3. Stoner
4. Pedrosa
5. de Angelis
6. Elias
7. Melandri
8. Hayden
9. Edwards
10. Toseland
11. Capirossi
12. Canepa
13. Vermeulen
14. Kallio
15. Talmacsi

Lorenzo: Sakit Gak Bakalan Menghentikanku

Thursday, July 16, 2009 | 0 comments


Kemauan keras Jorge Lorenzo untuk tetap mengikuti balapan terlihat dari komentarnya dimana pembalap Spanyol ini menargetkan dirinya untuk berdiri di podium pada balapan akhir pekan di Sachsenring nanti, padahal kita semua tahu kalo kondisinya sangat parah setelah kecelakaan yang menimpanya pada saat sesi kualifikasi di GP Amerika dua pekan yang lalu. Mungkin Lorenzo lupa kali ya kalo dia sakit, jadi pas balapan dia masih sempat juga berusaha menyalip The Doctor, sayang perhitungan Lorenzo kurang tepat sehingga ia sendiri malah menghantam bagian trek yang tak rata dan menggagalkan upayanya untuk menyalip Rossi.

Saat ini X-Fuera berada di posisi kedua klasemen pembalap sementara dengan defisit 9 poin terhadap Valentino Rossi yang berada di puncak klasemen sementara. Seminggu istirahat di Barcelona cukup untuk membuat pembalap berumur 22 tahun ini merasa baikan, dan ia berharap pada balapan nanti akan menjadi bagian utama balapan lagi.

“Sehubungan dengan cideraku di Laguna Seca kemarin, saat ini aku merasa baikan setelah seminggu istirahat, tapi aku gak akan bisa 100% pada akhir pekan ini. Kakiku terasa sakit ketika berjalan dan juga bahuku sakit ketika digerakkan, jadi hal pertama yang akan kulakukan ketika sampai Sachsenring adalah pergi ke Clinica Mobile! Tujuanku pada akhir pekan ini adalah berdiri di podium lagi dan berusaha untuk mendapatkan poin maksimal yang bisa diraih dibandingkan rival yang berada di depanku.” Itulah komentar Lorenzo saat ditanyai mengenai keadaannya.

Setelah itu Lorenzo juga mengungkapkan harapannya, “Jerman merupakan salah satu sirkuit dimana aku gak pernah menaklukkannya dengan baik, aku cuma sekali naik podium disana, ketika juara 3 di kelas 250cc pada tahun 2006. Tahun lalu hujan sangat lebat dan sayangnya aku terjatuh di lap ketiga, jadi itu bukanlah akhir pekan yang pantas untuk dikenang. Tapi aku harap kali ini akan berbeda.”

Pedrosa Kembali ke Jerman Dengan Yakin

Wednesday, July 15, 2009 | 0 comments



GP Jerman tahun lalu merupakan terakhir kalinya Dani Pedrosa ataupun pembalap Honda lainnya memimpin klasemen MotoGP. Kecelakaan yang telihar pada gambar di atas bukan hanya melenyapkan harapan pembalap Spanyol ini untuk menggapai gelar juara dunia MotoGP pada musim lalu, tapi juga dimulainya rentetan cidera yang sampai saat ini pun masih hinggap di tubuh pembalap mungil ini.

Tahun ini dimulai Pedrosa dengan mengalami banyak cidera dan kecelakaan pada saat balapan, tapi motivasinya kembali memuncak setelah kemenangannya di Laguna Seca dua pekan yang lalu. Pembalap Repsol Honda ini memiliki rekor yang baik di trek Sachsenring yang terbilang pendek dan berliku, dia telah mencatatkan kemenangan pada tiga kesempatan sebelumnya. Dua kali kemenangan di kelas 250cc pada tahun 2004 dan 2005, serta di kelas MotoGP pada tahun 2007 dengan melenyapkan rivalnya dengan gap sebesar 13 detik. Sungguh kemenangan yang sempurna.

“Aku memiliki beberapa hasil yang baik di trek ini dan aku memiliki rasa percaya diri yang tinggi menuju balapan akhir pekan ini karena mungkin kami sedang berada pada kondisi terbaik saat ini. Kemenangan di Laguna Seca sangat penting untuk diriku dan tim karena hal ini membuktikan bahwa kami memiliki kemajuan dan sekarang kami memiliki kecepatan untuk menang.” Itulah komentar dari Dani Pedrosa yang sedang berbunga-bunga karena telah menang lagi setelah 18 balapan tanpa kemenangan.

Pedrosa juga menambahkan, “Bagaimanapun kami gak bisa menganggap enteng dan aku yakin rival-rival kami akan berusaha lebih kuat lagi dan bersungguh-sungguh untuk bertarung kembali. Aku sangat suka sirkuit Sachsenring ini. Terlepas dari apa yang terjadi pada tahun lalu, aku pikir kita akan lebih kompetitif lagi.”

Pedrosa akan memulai GP Jerman dengan selisih 43 poin tertinggal dibelakang posisi ketiga di klasemen yang dipegang oleh Casey Stoner.

Rossi: Balapan Hebat Pernah Terjadi Di Sini!

| 0 comments


Sirkuit sempit dan berliku ini mungkin bukan salah satu trek favorit Rossi, tapi juara dunia MotoGP dan pemimpin klasemen 2009 ini memiliki kenangan menarik di lokasi Jerman ini. Hal yang menjadi sorotan adalah ketika bintang Yamaha ini balapan di Sachsenring pada tahun 2006, pada saat itu Rossi memulai balapan dari posisi kesepuluh dan akhirnya mampu menang dengan sangat tipis terhadap tiga pembalap Honda, dengan jarak mereka berempat hanya 0,307 detik. Ini menjadikan waktu tersingkat yang pernah dicatatkan oleh 4 pembalap terdepan di kelas MotoGP. Dengan tiga kemenangan dalam musim ini tentunya Rossi akan mengejar kemenangannya yang ke-101 pada akhir pekan ini, sehingga pembalap legendaris Italia ini dapat memperbesar jarak kepemimpinannya di klasemen pembalap dan memberinya ruang untuk bernafas dengan menghabiskan liburan musim panas setelah balapan di Inggris nanti, yang akan digelar seminggu setelah balapan akhir pekan ini.

“Puji tuhan karena kami memiliki beberapa waktu untuk istirahat setelah dua balapan terakhir karena aku cukup lelah setelah Laguna! Dua balapan selanjutnya merupakan balapan berturut-turut yang cukup sulit dan itu merupakan bagian penting dari kejuaraan, titik tengah.” Begitulah penilaian Rossi terhadap kedua balapan yang akan datang.

Lantas Rossi meneruskan, “Sachsenring bukan merupakan salah satu sirkuit favoritku, tapi aku pernah mengalami beberapa balapan yang bagus di sana dan pada dasarnya sirkuit ini cocok banget untuk Yamaha dan bagus. Kami butuh hasil bagus lagi untuk tetap memimpin klasemen karena rival kami sangat kuat dan kami tidak boleh sampai melakukan kesalahan. Tahun lalu di Sachsenring hujan deras tapi kami bisa mendapatkan posisi kedua. Aku harap tahun ini kami dapat selangkah lebih baik.”

Gibernau Kaget Timnya Keluar Dari MotoGP

Tuesday, July 14, 2009 | 0 comments


Tim Grupo Francisco Hernando yang baru saja bergabung di MotoGP pada musim ini ternyata mengundurkan diri setelah balapan yang kedelapan pada musim 2009 ini. Tim yang ditangani oleh Gelete dan Pablo Nieto, anak dari juara dunia “12+1“ Angel Nieto ini telah dipromosikan dari kelas 125cc menuju MotoGP untuk membangun tim dengan mesin Ducati yang dikendarai oleh Sete Gibernau.

Tentu saja pengunduran diri ini terjadi karena “iklim ekonomi saat ini“ yang mengharuskan Grupo Francisco Hernando untuk fokus kepada investasi utama mereka, yaitu dibidang industri konstruksi. Wajar aja kalau Gibernau cukup sedih mendengar kondisi yang demikian, karena balapan di Jerman pada tahun 2003 memiliki sejarah menarik bagi dirinya saat berhasil menyalip Valentino Rossi di tikungan terakhir untuk memenangkan balapan.

“Aku adalah orang yang paling kaget dengan keputusan ini, setiap orang di dalam tim telah bekerja keras untuk memajukan proyek ini. Secara pribadi ini adalah taruhan yang besar, tapi proyek ini telah mencapai tujuan yang semakin tinggi setiap kali balapan. Sayangnya saat kami akan mencapai hasil yang kami inginkan, kami harus keluar.”

Sungguh berita yang menyedihkan, apalagi setelah keluarnya Yuki Takahashi pada balapan sebelumnya yang juga karena masalah finansial. Jadi dengan keluarnya Grupo Fracisco Hernando berarti hanya ada 17 pembalap yang akan balapan di GP Jerman pada akhir pekan ini.

Kondisi Terkini Lorenzo

Monday, July 13, 2009 | 0 comments


Setelah kembali ke Spayol pada hari selasa, Jorge Lorenzo yang bertolak dari California melakukan tes medis pada hari rabu sore untuk menyelidiki bagaimana kondisi fisiknya setelah mengalami cidera pada saat kualifikasi di GP Amerika sebelumnya.

Pemeriksaan dengan menggunakan CAT (Computerize Axial Tomography) yang dilakukan di klinik pribadinya menguatkan hasil yang pernah diperoleh dari Clinica Mobile pada akhir pekan sebelumnya, dimana Lorenzo mengalami patah pada tulang kaki kelingking di kaki kanan, memar di tulang pada kedua mata kakinya dan “acromial clavicular separation” atau kerusakan tulang selangka pada bahu kanannya.

Tentunya dengan kondisi yang seperti ini Lorenzo harus beristirahat untuk mempersiapkan balapan berikutnya yang akan digelar di sirkuit Sachsenring, pembalap Spanyol ini berharap dapat mengikuti balapan walaupun harus menggunakan suntikan penahan rasa sakit. Saat ini Lorenzo akan mendapatkan obat anti-radang dan akan mendapatkan physioterapi. Semoga Lorenzo bisa kembali fit untuk memperkuat barisan depan Yamaha pada GP Jerman nanti.

Empat kecelakaan tragis di Laguna Seca

Thursday, July 9, 2009 | 0 comments

Sesi latihan dan kualifikasi yang digelar pada Grand Prix Amerika cukup memakan banyak korban, dan kejadian ini juga berlanjut sampai balapan itu sendiri, yaitu ketika empat dari 17 pembalap harus keluar dari balapan karena kecelakaan. Ayo kita ingat-ingat lagi, siapa aja sih yang apes banget di trek yang terletak di Kalifornia ini.

Pada lap keempat, Gabor Talmacsi kehilangan kontrol motor Scot Honda-nya saat sedang berada pada urutan ke-15. “Aku memiliki feeling yang bagus dengan motor dan melakukan start dengan baik, tiba-tiba pada saat aku di posisi 15 aku kehilangan grip ban depan. Aku gak bisa bilang kenapa,” kata pembalap Hungaria ini sambil mengangkat bahu. “Aku baik-baik saja, tapi sayang baget karena aku sedang dalam kondisi yang baik. Aku tetap percaya diri untuk balapan berikutnya.”

Kecelakaan ini merupakan pertama kalinya yang dialami Talmacsi dalam penampilan ketiganya di kelas MotoGP, tapi pembalap yang paling berpengalaman seperti Loris Capirossi juga terjatuh pada lap yang sama.

“Aku sangat kecewa dengan hari ini, aku memulai balapan dengan cukup baik dan sangat agresif di beberapa lap awal, tapi di tikungan keenam aku kehilangan grip ban depan dan pada lap berikutnya aku mengalami hal yang serupa, tapi kali ini aku terjatuh. Aku minta maaf banget kepada seluruh anggota tim karena mereka telah bekerja sangat keras akhir pekan ini. Kebenarannya adalah akhir pekan yang mengerikan bagiku dan kami tidak pernah benar-benar menemukan solusi yang baik.” Begitulah kesedihan yang ditumpahkan oleh Loris Capirossi yang sudah sangat lama mengikuti balapan Grand Prix. Pada saat terjatuh Capirossi berada pada posisi kedelapan.

Tiga lap berikutnya, kecelakaan kembali menimpa pembalap senior dan kali ini yang menjadi korbannya adalah Sete Gibernau pada saat berada di posisi ke-12, dan yang paling menyedihkan adalah Andrea Dovizioso yang terjatuh pada posisi ke-4. Pembalap Repsol Honda yang juga terjatuh pada saat berada di posisi ke-4 pada saat balapan di Assen ini juga mengalami hari yang buruk di Laguna Seca. Dovi mengalami lowside pada lap ketujuh pada saat balapan, kejadian ini bermula pada saat Dovi menyenggol pembatas trek yang akhirnya membuat handle koplingnya bengkok.

“Kami berada dalam kondisi yang baik, aku mendapatkan irama yang cepat dan aku yakin kami akan mendapatkan hasil yang bagus hari ini, jadi aku sangat kecewa. Sayangnya aku melakukan kesalahan dan aku menghancurkan kesempatan ini.” Terlihat bahwa Dovi sangat menyesal, apalagi setelah terjatuh juga di balapan sebelumnya. “Selama lap pertama aku berada di belakang Valentino, aku ingin memotongnya pada saat di trek lurus. Di situ merupakan blind point dan aku sangat dekat sehingga aku tidak bisa melihat tiang plastik pembatas yang memisahkan trek dengan jalur pit. Aku menghantam beberapa dan akhirnya tuas kopling jadi bengkok, setelah itu aku tidak bisa mengontrol engine brake. Ini adalah kesalahanku karena mengambil racing line terlalu ke kiri.”

Selain pada pembalap yang mengalami kecelakaan, ada satu pembalap yang sangat apes. Dia adalah James Toseland yang didiskualifikasi karena tidak melakukan pinalti yang telah dijatuhkan oleh race director karena telah melakukan jump start.

5 Juli adalah Hari Valentino Rossi

Tuesday, July 7, 2009 | 0 comments



Mentri Monterey County, Chuck Dalla Sala, yang datang ke sirkuit Laguna Seca untuk memberikan penghormatan kepada juara dunia 8 kali dan pada saat yang sama Ken Lofink, Presiden SCRAMP (Sports Car Racing Association of the Monterey Peninsula) memberikan penghargaan yaitu “kunci” sirkuit kepada Rossi dengan menjadikan tanggal 5 Juli menjadi Hari Valentino Rossi.



Rossi yang menerima penghargaan pun memberikan ucapan terima kasih, “Aku sangat berterimakasih kepada masyarakat Monteray dan Laguna Seca atas penghargaan yang hebat ini! Aku sangat suka balapan disini dan aku sangat menikmatinya sejak pertama kali kami ke sini pada tahun 2005, jadi aku sangat bangga menjadikan hari ini sebagai hari-ku. Aku harap aku dapat memberikan penampilan yang bagus sore hari ini dan terimakasih untuk semua orang atas penghargaan ini.”









Pedrosa mengakhiri paceklik Honda

Monday, July 6, 2009 | 0 comments


Setelah 18 balapan MotoGP tanpa kemenangan, akhirnya Dani Pedrosa berhasil menahan laju Valentino Rossi dengan selisih waktu 0,344 detik pada saat menyentuh garis finis dan mendapatkan kemenangan spesialnya. Pedrosa adalah satu-satunya pembalap Honda yang pernah memenangkan balapan Grand Prix dengan menggunakan mesin 800cc, pembalap mungil ini terakhir menang pada putaran ke tujuh pada musim 2008 dan setelah itu ia mengalami rentetan cidera yang membuatnya tidak bisa memberikan hasil terbaiknya kepada Repsol Honda.

Sementara itu perhatian utama tertuju kepada para perebut gelar seperti Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan Casey Stoner. Dimana Lorenzo dan Stoner mengalami highside yang cukup mengerikan pada saat kualifikasi, namun pada Pedrosa segera mengambil alih perhatian pada saat meroket dari posisi empat menuju posisi pertama pada tikungan pertama. Para sobat semua tentunya sudah pada tau kalo Pedrosa merupakan salah satu pembalap yang memiliki skill terbaik untuk meluncur pada saat lampu start padam.



Di pertengahan balapan pembalap Repsol Honda ini mampu membuat gap sebesar 3,3 detik di depan Rossi, Stoner dan Lorenzo. Namun dengan perebutan posisi kedua memanas dengan Lorenzo yang menyalip Stoner di tikungan terakhir dengan 10 lap tersisa, kemudian mengejar Rossi. Lorenzo yang mengalami pergeseran tulang selangka dan patah pada tulang kaki kanannya pada saat kualifikasi, berusaha untuk mengulangi serangannya pada Stoner terhadap Rossi dengan lima lap tersisa, sayang Lorenzo tidak dapat menguasai motornya pada saat berusaha menyalip Rossi – beruntung X-Fuera masih dapat mengontrol motornya.

Pedrosa yang tinggal berjarak 1,5 detik kini harus waspada dan mengamankan serangannya dari Valentino Rossi, hal ini terlihat pada saat anggota timnya memberikan kode agar Pedrosa mampu bertahan dari gempuran Rossi yang memakin memperpendek gap. Rossi yang berusaha keras untuk memperpendek gap dengan cara ngotot di Corkscrew akhirnya mampu lebih cepat dari Pedrosa sebesar 1,2 detik, sayang hal ini tidak dilakukan Rossi dari awal, sehingga Rossi sampai di belakang motor Pedrosa pada tikungan terakhir. Hal ini tentunya juga tidak akan membuahkan hasil jika Rossi terus ngotot merangsek dari dalam tikungan, malah akan membahayakan dirinya dan Pedrosa. Akhirnya sebagai pembalap yang berpengalaman Rossi menunjukkan bahwa lebih bijaksana untuk menahan diri, daripada akan mengorbankan keseluruhan balapan.

Pedrosa menyentuh garis finis dan mengambil kemenangan ketujuhnya di kelas MotoGP, sementara Lorenzo dengan penuh keajaiban mampu finis dengan gap 1,9 detik. Rossi mengukuhkan dirinya di puncak klasemen pembalap sementara dengan jarak 9 poin terhadap Lorenzo dan 16 poin terhadap Stoner, dan 59 poin terhadap Pedrosa yang mangkal di posisi ke-4 klasemen.

MotoGP Tanpa Pembalap Jepang

Friday, July 3, 2009 | 0 comments


Kabar buruk bagi salah satu pabrikan besar yang bertarung di kelas MotoGP. Dia adalah Honda yang rela membiarkan Yuki Takahashi yang merupakan satu-satunya pembalap Jepang yang berlaga di kelas tertinggi. Padahal Honda dikenal sebagai pabrikan yang selalu mempertahankan pembalap asal negaranya untuk berlaga di kelas tertinggi. Hal ini tentunya juga dilema bagi pabrikan raksasa ini, Takahashi yang bernaung di bawah tim Scot yang mengalami kendala finansial setelah bercerai dengan JiR pada akhir musim lalu, akhirnya meminang MOL yang datang bersama Gabor Talmacsi.


Honda menampik anggapan publik dengan mengatakan bahwa mereka menghargai keputusan yang telah dibuat oleh Tim Scot yang memutuskan untuk mengeluarkan Takahashi karena tidak memberikan hasil yang memuaskan dan memenuhi target. Sementara Talmacsi yang baru bergabung di kelas tertinggi dalam dua balapan terakhir dapat beradaptasi dengan baik, sehingga Takahashi tidak akan mengikuti balapan MotoGP lagi mulai dari GP Amerika ini.

Talmacsi yang hanya 3 kali mengikuti balapan kelas 250cc dan langsung naik ke kelas motoGP tentunya belum pernah merasakan ganasnya sirkuit Laguna Seca yang terletak di California. Pembalap Hungaria ini mengatakan, "Aku sama sekali belum pernah kesana, jadi aku sangat penasaran. Orang-orang bilang bahwa Laguna merupakan trek yang sulit, namun aku akan belajar pada pemenang dua kali di trek ini (Hayden)."

Hayden pun pernah mengatakan kepada Talmacsi bahwa ia akan mengajarkan rahasia untuk menaklukkan trek Laguna Seca dengan senang hati. Sejauh ini perkembangan Talmacsi cukup bagus, dan ia selalu dapat memperkecil celah dengan para pembalap MotoGP yang lain. Kita lihat saja bagaimana kiprah pembalap Hungaria ini dalam ajang balapa motor yang paling bergengsi.


Statistik Menarik The Doctor

Thursday, July 2, 2009 | 0 comments


Berikut adalah statistik yang menarik hingga Valentino Rossi mendapatkan kemenangannya yang ke-100 dalam balap Grand Prix:

1. Kemenangan ke-100 dari 217 balapan yang diikuti, dengan persentase kemenangan sebesar 46,1% sepanjang karirnya.

2. Rossi telah menang dengan menggunakan enam jenis motor yang berbeda: 125cc Aprilia (12 kemenangan), 250cc Aprilia (14 kemenangan), 500cc Honda (13 kemenangan), 990cc Honda (20 kemenangan), 990cc Yamaha (25 kemenangan) and 800cc Yamaha (16 kemenangan).

3. Kemenangan Rossi sebanyak 41 kali dengan menunggangi Yamaha. Orang kedua tersukses bersama Yamaha adalah Phil Read dengan 39 kemenangan.

4. Rossi telah memenangkan Grand Prix pada 27 sirkuit yang berbeda. Dua sirkuit tersuksesnya adalah Mugello (9 kemenangan) dan Catalunya (9 kemenangan).

5. Kemenangan terbanyak Rossi dalam satu musim adalah 11 kali, yang pernah diraihnya pada tahun: 1997 (125cc), 2001 (500cc), 2002 dan 2005 (MotoGP).

6. Kemenangan Rossi 11 kali di kelas 125cc merupakan kemenangan terbanyak dalam sejarah kelas 125cc.

7. Kemenangan Rossi yang ke-74 di kelas tertinggi adalah yang terbanyak dibandingkan pembalap lainnya dalam 61 tahun sejarah balapan Grand Prix.

8. Kemenangan Rossi di Jerez musim ini menjadikan dirinya pembalap pertama yang minimal menang satu balapan dalam 14 musim berturut-turut.

9. Lama waktu sejak kemenangan perdana Rossi di kelas 125cc pada GP Ceko tahun 1996 hingga kemenangan terakhir di Assen adalah 12 tahun 313 hari. Hanya 4 pembalap yang memiliki karir kemenangan yang lebih lama dari Rossi dalam balapan Grand Prix: Loris Reggiani, Phil Read, Angel Nieto dan Loris Capirossi.

Sungguh suatu statistik yang menakjubkan, dan ini tentunya merupakan hasil kerja keras dan tekat The Doctor. Berapa puluh tahun lagi ya Rekor Rossi akan berhasil dipecahkan oleh para penerusnya?



 
© Copyright 2011-2012 Simoncelli MotoGP All Rights Reserved.
Template Design by Simoncelli MotoGP | Published by Bloggers Templates | Powered by Blogger.com.